Dulu sekali ketika saya kecil sering mendengar cerita dari nenek saya, alasan beliau tidak mau ikut asuransi. Menurut kisahnya, kakek saya sebetulnya mendaftarkan asuransi untuk keluarganya, tetapi waktu itu kondisi politik-ekonomi Indonesia mengalami gonjang-ganjing. Akibatnya perusahaan tempat kakek saya mendaftarkan asuransi hilang tak tentu rimbanya dan dana premi yang sudah disetorkan turut lenyap.
Berbekal pengalaman kakek-nenek saya tersebut, saya pun hati-hati bila mendengar kata asuransi. Saya akan berpikir 1000 kali bila ada teman, petugas bank, agen asuransi, atau promosi yang menawarkan berbagai asuransi tersebut.
Apa itu Asuransi
Menurut KBBI, asuransi adalah suatu pertanggungan (perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat).
Oleh sebab itu asuransi sebetulnya merupakan produk pengelolaan keuangan yang bertujuan menjamin nasabah atau peserta dari kerugian finansial yang lebih besar.
Perjanjian pengelolaan keuangan tersebut disepakati antara perusahaan asuransi dan nasabah dalam suatu kontrak dan ada jangka waktunya.
Asuransi adalah proteksi, mirip dalam keadaan sehari-hari, sedia payung sebelum hujan. Nah, untuk mendapatkan proteksi tersebut kita harus membayar dana premi yang telah tertera pada polis. Produk asuransi yang ditawarkan bermacam-macam, mulai dari perlindungan perorangan, kelompok, dan barang-barang berharga.
Berikut adalah jenis-jenis asuransi yang umum ada di masyarakat:
Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah asuransi yang memberikan perlindungan apabila terjadi masalah pada kesehatan kita. Bentuk perlindungannya antara lain berupa rawat inap, rawat jalan, pengobatan, pemeriksaan dokter.
Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah salah satu layanan asuransi yang digunakan untuk perlindungan terhadap dampak kerugian finansial atau hilangnya pendapatan seseorang atau keluarga karena adanya kematian anggota keluarga (tertanggung) yang sebelumnya merupakan tulang punggung bagi keluarga tersebut.
Asuransi Perjalanan
Bila kita bepergian dengan transportasi umum, biasanya sudah termasuk harga tiket asuransi bila ada kejadian tidak terduga pada saat melakukan perjalanan. Misalnya terjadi kecelakaan.
Asuransi Kendaraan
Berbeda dengan asuransi perjalanan yang berlaku untuk transportasi umum. Untuk kendaraannya ada asuransi kendaraan atau asuransi mobil/motor, yaitu asuransi terhadap kerusakan ataupun kehilangan.
Asuransi Kebakaran
Asuransi kebakaran ditawarkan untuk rumah bila terjadi kerusakan akibat kebakaran, maka akan ada penggantian sejumlah dana tertentu tergantung pada premi yang dibayarkan.
Asuransi Pendidikan
Biaya pendidikan semakin tinggi, maka sering ada tawaran asuransi pendidikan, sejak mulai pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Tentunya ada skema dan ilustrasi yang ditawarkan oleh petugas asuransi, berapa biaya yang ingin didapatkan pada jenjang pendidikan tertentu.
Asuransi Barang Berharga atau Asuransi Khusus
Ada kalanya asuransi juga diberlakukan pada barang-barang berharga yang sangat penting bagi pemiliknya. Misalnya gitar mahal yang diasuransikan oleh seorang pemusik terkenal. Untuk jaga-jaga bila gitar tersebut dicuri, pemiliknya tidak sedih-sedih amat.
Bahkan olahragawan pun sering mengasuransikan anggota tubuhnya bila terjadi cedera. Bila sang olahragawan tidak bisa lagi berkegiatan, maka ada dana kompensasi yang diperoleh dari asuransi.
Beberapa Alasan Tidak Mau Ikut Asuransi
Sebetulnya banyak yang bisa dicover asuransi, tapi hingga kini asuransi belum terlalu populer di tengah masyarakat. Dulu saya mendaftarkan anak-anak ikut asuransi pendidikan, sedangkan kesehatan dicover oleh asuransi kesehatan tempat saya bekerja. Untuk pribadi, selain asuransi kesehatan yang sifatnya wajib sebagai pegawai negeri, saya ikut asuransi mobil, asuransi hari tua, dan asuransi kebakaran (rumah). Sampai hari ini saya tidak mendaftar ikut asuransi jiwa, karena kurang cocok saja. Kok sepertinya kurang gimana gitu, saya meninggal, terus keluarga mendapatkan dana karena saya meninggal.
Ada beberapa sebab kenapa orang tidak mau ikut asuransi:
Kenapa orang tidak mau ikut asuransi?
Banyak istilah yang belum dipahami oleh masyarakat Indonesia, sehingga menyebabkan, masyarakat takut tertipu dan memutuskan untuk tidak berasuransi.
Benarkah ikut asuransi itu rumit?
Keengganan orang ikut asuransi mungkin agen asuransinya tidak bisa menuturkan dengan jelas manfaat asuransi, jumlah premi, dan langkah melakukan klaim. Selain itu polis asuransi biasanya tulisannya kecil-kecil dan berwarna abu-abu sehingga sulit untuk dibaca dan difahami.
Kenapa orang menganggap asuransi mahal?
Sebagian orang enggan ikut asuransi karena harus mengeluarkan “uang hangus”. Uang hangus ini dianggap “kerugian”. Padahal uang hangus tersebut sebagai biaya proteksi. Ibaratnya satpam kompleks, untuk menjaga keamanan kompleks, satpam diberi honor. Tapi kalau tidak ada maling, mosok honor dikembalikan?
Penutup
Asuransi bagi saya cukup penting, oleh sebab itu harus mempelajari dan memilih dengan cermat produk yang ditawarkan. Seringkali memang agen asuransi membuat ilustrasi yang menjanjikan, padahal setelah bertahun-tahun kita membayarkan premi, tidak sesuai ilustrasi.
Banyak yang belum tahu, perusahaan asuransi juga menginvestasikan dana-dana dari nasabah ke produk-produk keuangan yang bisa mengalami fluktuasi sesuai kondisi ekonomi global. Nah, risiko inilah yang turut ditanggung oleh nasabah yang membeli produk asuransi tersebut.
Kehati-hatian dan kewaspadaan memang kunci dalam mengelola keuangan kita, termasuk produk asuransi. Apapun alasan kalian tidak mau ikut asuransi, tetap mencari ikhtiar produk keuangan lain agar keluarga kita aman dan terjamin.
Semoga bermanfaat.
Saya salah satu orang yang masih maju mundur soal asuransi. Padahal saya paham kalau itu proteksi. Yang jelas kalau ingin memutuskan untuk ikut asuransi, harus memilih perusahaan asuransi yang going concern nya bagus. Jadi nggak terlalu khawatir jika perusahaan tersebut bangkrut, polis asuransi kita juga akan ikut hangus.
Kami sudah pernah kecewa ma asuransi mbak. Terutama asuransi jangka panjang. Kemakan janji manis salesnya. Hiks.. 32 juta melayang dalam sekejap. Padahal itu perusahan asuransi BUMN loh. Nyesek banget. . Yang masih kami pake hanya asuransi kesehatan, itupun karena wajib dari kantor suami.
Jangan² sama kasusnya kayak suami. Melayang 40jt, padahal pesangon dr tmp kerja yg lama. Smp tensi naek, krn kzl…
Saya punya pengalaman kurang berkesan terhadap asuransi sebab sekarang kantornya udah tutup dan tidak bisa dicairkan sedih yaa..
Jadi untuk saat ini, asuransi hanya ikut asuransi kesehatan milik pemerintah saja
Iya Mbak. Sering baca juga dana premi yang sudah disetorkan, ditilep…
Hiks…
Emang sebel banget ya mbak kalau kita sudah menyisihkan dana setiap bulan buat bayar premi, belum pernah merasakan manfaatnya, eh tahu-tahu ada masalah dengan pihak asuransinya dan dana milik kita entah gimana nasibnya.
Saya pun pernah mengalami hal ini. Dulu kolektif dari kantor. Dan setelah negosiasi yang lama, alhamdulillah dana yang sudah disetorkan bisa kembali. Sampai sekarang, saya belum berminat ikut asuransi lagi
kadang manfaat intangible itu sering banget diabaikan ya bunda, gak cuma soal asuransi. Jadi saya maklum banget kenapa orang-orang sejak zaman dulu berat banget punya asuransi, apalagi asurani jiwa. Yah, mulai dari dasar aja lah dulu, mengelola keuangan dasar, kalo sudah teredukasi, nanti step by step masyarakat kita berkenalan dengan berbagai produk keuangan investasi, salah satunya asuransi.
Pemahaman orang ttg asuransi masih suka salah kaprah dengan investasi. Suka gemes kalau ada orang ambil asurasni trus berharap kembali uang asuransi nya saat jatuh tempo plus keuntungan ihhh gemesss pengen cubit pipinya wkwkwkw. Padahal asuransi kan untuk proteksi ya sama kyk kita bayar jasa satpam rumah. Mosok setelah satpam rumah pensiun dan rumah kita aman dari gangguan maling trus kita minta balik gaji satpam yg udah kita keluarkan??
Saya sendiri belum mau ikut asuransi. Selain karena banyak cerita tidak mengenakan, bahkan dari rekan sendiri yang ketipu puluhan juta, agen asuransi katanya juga sering tidak jujur dengan SK saat penjelasan ke calon pemegang polis. Akhirnya saat bergabung, tidak sesuai apa yang dikatakan didepan.
Pingback: √Inilah Pilihan Asuransi Untuk Proteksi Setiap Jenis Kecelakaan | Hani Widiatmoko