Bagi orang tua selain kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga, ada dana lain yang perlu disiapkan. Misalnya tabungan, cicilan rumah, dana kesehatan, dana pendidikan, hingga dana darurat. Banyak orang tua menyiapkan dana pendidikan bagi putra-putrinya sejak mereka lahir. Menimbang faktor kedewasaan seseorang, adaptasi terhadap lingkungan, dan peluang karier di masa depan, banyak anak-anak yang memilih kuliah di luar negeri. Tentunya memilih kuliah abroad harus dibicarakan lebih matang dengan orang tua sebagai penyandang dana.
7 Langkah Persiapan Kuliah di Luar Negeri
Kuliah di luar negeri menjadi pilihan anak-anak zaman sekarang, dengan pertimbangan kariernya lebih multi nasional. Walaupun demikian untuk kuliah di negara lain banyak hal yang perlu dipersiapkan dengan cermat.
1 – Negara dan Bahasa Pengantar
Sejauh ini anak-anak yang ingin kuliah di luar negeri erat kaitannya dengan bahasa pengantar di sana. Negara-negara favorit misalnya Australia, Amerika, Singapura, Inggris, mungkin tidak perlu mempelajari lagi khusus bahasa pengantar, walaupun masing-masing berbeda dialek. Ada juga negara-negara yang membuka kelas internasional, sehingga bahasa pengantarnya bahasa Inggris. Tetapi ada juga yang tidak, sehingga calon mahasiswa harus mempelajari bahasa pengantar terlebih dahulu di Indonesia.
2 – Kualitas Perguruan Tinggi
Sebelum memutuskan akan kuliah di luar negeri, pelajari baik-baik kualitas perguruan tinggi di negara tujuan. Sama hal di Indonesia, di luar negeri pun berlaku akreditasi perguruan tinggi. Beberapa perguruan tinggi memberlakukan tes masuk, ada pula yang melihat nilai akademik dari SMA sebelumnya. Ada pula yang calon mahasiswanya diminta menuliskan esai terlebih dahulu sesuai tema yang diminta. Begitu pula bila ingin melanjutkan kuliah pasca sarjana tingkat magister atau pasca sarjana, calon mahasiswa diminta membuat proposal jurnal.
3 – Beasiswa
Banyak beasiswa yang ditawarkan. Melalui pemerintah, swasta, dan lembaga-lembaga kerjasama lainnya. Tentu saja karena merupakan beasiswa, beberapa lembaga mengadakan beberapa tes sebelumnya, antara lain tes bahasa Inggris seperti TOEFL dan IELTS. Kemudian tes kemampuan disesuaikan dengan persyaratan masing-masing perguruan tinggi.
Perhatikan juga beasiswa seperti apa yang nantinya akan diperoleh. Apakah tuition fee atau uang kuliah saja di perguruan tinggi pilihan. Ataukah uang kuliah dan biaya hidup. Perhatikan juga berapa lama beasiswa tersebut akan diberikan.
4 – Perencanaan Keuangan
Walaupun calon mahasiswa tersebut mendapat beasiswa, perencanaan keuangan harus tetap diperhatikan. Seringkali beasiswa tidak langsung diberikan. Sehingga calon mahasiswa harus mempunyai modal awal terlebih dahulu. Selain itu perlu juga disiapkan asuransi untuk proteksi selama di luar negeri. Asuransi bisa berupa asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan.
5 – Gaya Hidup
Keberhasilan seseorang kuliah di luar negeri terkait juga dengan gaya hidup selama di sana. Berada jauh di negeri orang, kita harus pandai-pandai berhemat dengan mengatur keuangan sendiri. Apalagi mahasiswa yang memperoleh beasiswa, seringkali harus menambah uang saku dengan menyambi kerja. Beberapa negara mengizinkan mahasiswa bekerja paruh dengan jam kerja dan upah tertentu.
6 – Motivasi
Dibutuhkan motivasi yang kuat agar bisa menyelesaikan kuliah di luar negeri. Utamanya adalah seefektif mungkin memanfaatkan waktu. Tidak ada waktu untuk bersantai-santai supaya kuliah selesai tepat waktu. Apalagi jarak juga membuat seorang mahasiswa tidak bisa sering pulang ke Indonesia, sehingga lebih fokus studinya.
7 – Persiapan Karier
Sejak awal seseorang yang akan kuliah ke negara lain, harus berfikir ke depan, nanti akan berkarier sebagai apa. Banyak cerita, lulusan setingkat doktoral ternyata ekspektasinya tidak bisa berkarier di Indonesia. Sehingga banyak ilmuwan-ilmuwan lulusan luar negeri ternyata peluang berkariernya lebih besar di luar negeri.
Tetapi tidak sedikit yang pulang ke Indonesia kemudian membangun negeri dan membuka peluang lapangan kerja bagi yang lain.
Demikianlah hal-hal yang harus disiapkan bila akan kuliah di luar negeri.
Semoga bermanfaat.
Bandung, 31 Maret 2020