Malu, ah! Dilihat anak-anak…
Salam teman-teman narablog…
Bagi teman-teman yang sudah menikah, kapan, nih, terakhir pelukan dengan si Ayah di depan anak-anak? Malu, ah!
Padahal kita tidak perlu malu, lho. Anak-anak akan merasa aman, bila melihat dan merasakan kasih sayang orangtua di depan anak-anak.
Mungkin kita membandingkan dengan zaman Eyang-eyang ya? Mereka itu tidak pernah menunjukkan secara terang-terangan bahwa mereka saling mencintai, tetapi pernikahan mereka awetnya hingga puluhan tahun. Zaman telah berubah, yang dulunya sebagai masyarakat budaya Timur semuanya serba dipendam, sekarang di era keterbukaan, dalam keluarga pun komunikasi lebih terbuka.
Tahu engga, anak-anak selalu mencontoh apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Waktu kecil, kita mengajarkan anak-anak bertepuk tangan, maka merekapun meniru untuk bertepuk tangan juga. Bahkan ketika masih bayi pun, ayah-ibu tersenyum, si Kecil akan membalasnya dengan tersenyum juga. Perilaku sehari-hari orangtua mereka akan direkam dalam ingatan mereka dan akan mengulanginya di kemudian hari.
Nah, bila kita ingin anak-anak di kemudian hari tahu bagaimana rasanya mencintai dan dicintai, tunjukkan kasih sayang kita sebagai pasangan ke mereka.
Berikut 6 jurus yang ayah-ibu bisa lakukan di depan anak-anak untuk menunjukkan tentang kasih sayang.
Saling Berpelukan atau Mencium
Sesekali saling memeluk atau ayah mencium pipi ibu di depan anak-anak merupakan tindakan yang menunjukkan how sweet You are. Anak ABG mungkin saja merasa jengah melihat orangtuanya seperti itu dan menganggapnya berlebihan. Tetapi ternyata ada kasus, seorang remaja mengeluh, bahwa dia tidak pernah melihat kedua orangtuanya saling mencium.
Bagi beberapa anak, melihat kedua orangtuanya yang seolah “dingin”membuat mereka merasa tidak aman. Melihat orangtua yang saling memeluk atau saling mencium dengan sayang, akan memberikan rasa aman karena mengetahui kedua orangtuanya saling mencintai.
Tertawa Bersama
Becanda bersama meringankan jiwa kedua pasangan. Pasangan yang berbahagia, menular ke anak-anak. Mereka pun akan merasakan bahwa ayah-ibu memang happy. Coba bayangkan, bila kedua orangtua selalu adu argumen dalam segala hal. Rumah akan terasa panas.
Kenalkan juga sense of humor ke anak-anak sehingga mereka menjadi orang-orang yang tangguh dan tidak mudah baperan di masa yang akan datang. Becanda yang wajar ya, jangan berlebihan. Becanda berlebihan cenderung menjadi bully dan tidak menyenangkan bagi orang lain.
Membuat Surprise untuk Pasangan
Ajak anak-anak untuk membuat kejutan kecil bagi pasangan. Misalnya, ketika ayah sedang di kantor, ajak anak-anak membuat kue atau memasak makan malam kegemarannya.
Katakan ke mereka, “Yuk kita bikin sesuatu yang enak untuk Papa”. Anak-anak akan merasa senang bila mereka dilibatkan untuk hal-hal yang menggembirakan orang lain. Mereka akan belajar bahwa melayani orang tersayang juga salah satu bentuk menunjukkan kasih sayang.
Pergi Berdua
Hayo, kapan teman-teman sebagai ibu terakhir nonton bareng berduaan doang dengan pasangan? Sesekali kencan berdua Bu!
Minta tolong Eyang Uti atau Bude untuk menemani bocil beberapa jam, mereka pasti mengerti, kok.
Memang awalnya berat! Kencan rasanya kurang nyaman, karena pikiran ibu teringat anak-anak di rumah. Apakah makan malamnya habis, apakah susu sudah diminum, dan lain sebagainya.
Beri pengertian juga ke anak-anak, bahwa kalian akan pergi berdua saja ke suatu tempat. Asalkan mereka aman dan ada yang menemani di rumah, biasanya tidak terlalu protes juga.
Anak-anak yang lebih besar bahkan mengerti pentingnya pergi berdua dalam suasana yang romantis.
Membuat Nyaman Orang Lain
Sebagai ibu, mungkin kita pernah mengalami hari-hari buruk dalam kehidupan berumah-tangga. Begitu pula, anak-anak mungkin mengalami ketidaknyamanan dalam hidup mereka.
Tunjukkan ke anak-anak, bahwa hidup memang tidak selalu indah, tetapi ada keluarga yang selalu mendukung dan menemani. Tidak perlu canggung menunjukkan kepedulian dan menghibur pasangan di masa sulit. Justru memberi contoh ke anak-anak bahwa dikelilingi orang-orang tersayang akan menguatkan mereka.
Bekerjasama
Kita sebagai orangtua adalah sebuah tim. Kerjasama dibutuhkan untuk menjadikan keluarga menjadi sebuah tim yang kompak. Ajarkan ke seluruh anggota keluarga termasuk ayah juga ya, untuk berkontribusi di kegiatan rumahtangga.
Sekarang bukan zamannya, suami tengsin mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Untuk anak-anak sesuaikan dengan kemampuan anak-anak saja. Misalnya membereskan tempat tidur atau membereskan kamar masing-masing. Bahu-membahu menyiapkan makan malam dan menyantap bersama merupakan kegiatan yang menunjukkan keluarga yang kompak dan saling menyayangi.
Nah, itulah berbagai jurus menunjukkan kasih sayang orangtua di depan anak-anak. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga penuh kasih akan menjadi anak-anak yang perhatian ke lingkungan dan masyarakat.
Teman-teman narablog, apakah sudah menunjukkan kasih sayang sebagai pasangan ke anak-anak? Seperti apa nih? Mungkin beda-beda ya setiap pasangan…
Bandung, 24 Januari 2019
Senang sekali bisa mampir ke mari. Saya jadi nggak terlalu khawatir lagi karena sering sekali bercanda wajar di depan anak anak.
Apalagi orangtua saya tipe jaman dulu yang apa apa dipendam.
Saya jadi merasa nggak sendirian. Memperlakukan anak anak dan pasangan dengan terbuka.
Makasih Mbak. Yang wajar aja engga apa². Mereka senang kok…
Whoaaa … Aku nggak punya pasangan. Gimana dong, Bundaaa? Intensitas kemesraan bareng anak-anak InsyaAllah aku jaga, ya. Misalnya dengan mencium kening dan memeluk mereka di gerbang sekolah. Hasyek …
Iya gpp. Intensitas ke anak² aja, supaya mrk engga merasa kekurangan kasih sayang…
Makasih ya udah mampir…
Alhamdulillah sudah mulai saya lakukan beberapa jurus itu, kecuali pergi berdua…memang berat …biar mbak saja he he he. Secara saya masih punya balita 2 tahun…rasanya gimana gitu kalo ninggalin lama lama
Aaah jadi senyum senyum sendiri baca tulisan bunda Hani ini. Ingat pas anak anak lihat si ayah usek usek kepala bundanya😍 dan yang sekarang pengen banget kami lakukan adalah pergi berduaan ke suatu tempat. Tapi belum tega ninggalin anak-anak, rasanya eman gitu kalau jalan ke tempat yang baru dan bagus tanpa anak anak. Hmmm, mungkn harus menunggu mereka sudah dewasa ya kami baru bisa berduaan lagi😍
Berhubung saya belum punya anak, adanya ponakan. Jadi saya pede aja peluk cium suami, wkwk. Enggak malu saya mah bun, malu-maluin iya, wkwk. Makasih sharingnya bun ~
Wah ternyata saya ga sendiri, suka cium peluk suami pas pulang ke rumah depan anak-anak. Hehe.. cuma satu yang belum dilakuin, nonton berdua ke bioskop. Susah ya, Bun kalau masih punya balita. Hehe.. makasih inspirasinya ya.
Karena aku masih berdua jadi aku masih suka pacaran bunda tiap harinya hehe kadang ribut ga penting setelah itu berbaikan lagi hehehe belum tau nih kalo nanti udah ada anak
Makasi bunda tips nya. Aku sih udah membiasakan memperlihatkan kasih sayang depan anak. Dan emg luar biasa, anak sulung io mau 5 tahun setiap hari bisa puluhan kali say i love you dan peluk sebelum tidur. Buah dari apa yang ia lihat mungkin ya, bahwa kami saling menyayangi
Saya dan suami alhamdulillah, sering menunjukan kemesraan depan anak anak, dan si kecil, pasti lari mendekati saya, minta dipeluk jug😊😊
Setuju banget, Bunda. Gak usah ‘kagok’ memperlihatkan kasih sayang dengan pasangan di depan anak. Saya paling suka kalau ajak anak-anak masak spesial buat ayahnya dan beres-beres rumah menjelang ayahnya pulang. Mereka semangat. “Ayo yuk, beresin kamarnya biar ayah seneng!” Kata sulungku. Hihi
Lebih kurang sudah dilakukan..tapi pergi berdua kapan ya..duh
Selalu berempat paketnya
Haha
Habis bude dan mbah jauh semua
Baiklah nanti direncanakan segera
Makasih remindernya mbak Hani
Sekali-kali sudah Mbak, benar banget anak-anak lebih merasa nyaman dan anggota keluarga jauh lebih akrab.
Anak bungsuku suka bilang ke aku, “Mi, pelukan yuk biar papa cemburu”. LoL
Bagi orang tua zaman dahulu, menunjukkan kasih sayang kepada pasangan dihadapan umum termasuk anak-anak kadang dianggap gak sopan ya…
Padahal bisa memberikan rasa nyaman pada anak ya…mereka tenang lihat orang tuanya rukun terus.
Mantap ini, Bund.
Seharusnya emang rasa kasih sayang itu ditunjukkan di depan anak, ya. Misua saya rutin cium kening sebelum pergi, nih 🙂 Alhamdulillah, Kami sekeluarga ga canggung saling bilang I love you 🙂
Kalau yg pergi berdua dg misua saja, blm saatnya nih karena si bungsu Masih 2 tahun. Pasti nyariin salah satu dari kami. Kalo gada semua, bisa nangis kejer 🙂 Kalo dia udah agak besar dikit, siap dipraktikkan. Insya Allah
Jarang, sih menunjukkan kasih sayang terhadap pasangan di depan anak-anak. Tetapi ternyata itu perlu, ya. jadi sekarang baru mulai nunjukkinn itu ke anak-anak
Iya ibu, kadang suka malu, tapi kalau pas giiran berantem eh malah perang terbuka. Padahal anak-anak lebih happy lihat orang tuanya akur.
Weeh…jangan perang terbuka dong. Nanti anak² cemas. Yg akur aja yah…
Makasih ya udh mampir
terima kasih mbak nasihatnya. Walaupun terkadang malu juga kalau di depan umum menunjukkan kemesraan. Nasihatnya mengena.
Engga depan umum juga kok. Depan anak² aja…
Makasih udh mampir…
Ya itu, mbak kadang malu-malu. Malah anak-anak yang kadang narik – narik kita, ayo dipeluuuk ,kata mereka. Ternyata itu melihat orang tuanya mesra bermanfaat juga ya bagi anak. Tapi trus pelukannya jadi rame-rame gitu sih.. anak-anak pada ikutan nimbrung meluk barengan. hehe
Nice sharing, Bunda. Terima kasih infonya.
SekalI waktu bolehlah sedikit mesra ke suami di depan anak2. Tp anak2 biasanya langsung koment : cieehhh mama…
Dan itu membuat mamanya tersipuuu….
Suiip mb ulasannya…thx yaa
Dari 6 jurus, hanya 5 yang terbiasa kami lakukan depan anak dan kontak langsung dengan anak Mba Hani, kalo surpraise kyknya belum pernah hihihi…
Salah satu efek kecilnya, anak saya kalo sedih/ngambek pasti minta dipeluk atau kalo lagi beres beres dia selalu ikutan, termasuk ikutan masak, mengaduk adonan misalnya hehehe, mungkin karena melihat bapaknya juga bantu-bantu di dapur.. 🙂
Mau surprise…udah ketahuan duluan yah. Apalagi, anak² jujur tea. Hehe…
Semoga kompak selalu sekeluarga
ini tipsnya mewakili pertanyaan saya (eh, kapan nanya nya kali hehe..)
Intensnya kontak fisik, seluruh anggota keluarga, seperti peluk, usap ubun2, usap pipi dan kontak fisik wajar lainnya, konon bisa menciptakan hormon bahagia bagi seluruh anggota keluarga.
Terimakasih Mba Hani, ulasannya sungguh mencerahkan 🙂
Sama-sama. Makasih udah mampir…
Berpelukaaan. Kayak Teletubbies dong. Hehe…
Kompak selalu yaa…
alhamdulillah…kami lakukan hal itu mbak.
Nah kalau pergi berdua kalau pas mudik, anak2 sama eyangnya..hihihi.
Siiip. Anak² juga senang kangen-kangenan ama Eyangnya. Makasih ya udah mampir…