5 Tips Menulis Kalimat Permulaan Untuk Blog

hani

kalimat permulaan

Hampir di hari yang sama pada dua grup WA para penulis blog, ada diskusi tentang bagaimana membuat paragraf awal di blog dan memilih platform blog bagi pemula. Keduanya sama-sama membahas tentang memulai sesuatu. Pas banget dengan minggu tema grup blog yang saya ikuti sudah jalan empat tahun ini, grup 1 Minggu 1 Cerita. Menulislah Walau Satu Minggu Satu Cerita. Tema minggu ini โ€œPermulaanโ€.

Artikel memilih platform blog, ditulis oleh kawan saya Arie, di arigetas(dot)com, Ngeblog Gratisan Atau Berbayar โ€“ Apa Bedanya?

Nah, misalnya kita sudah memilih salah satu platform blog (WordPress dan Blogger), atau dua-duanya, lalu tampilan blog sudah muncul. Lalu apa? Mau diisi apa blognya, mau menulis apa ya? Kebanyakan dari kita, belum apa-apa sudah khawatir, jangan-jangan blognya nanti tidak ada yang baca. Kemudian galaw berkepanjangan dan tidak menulis apa-apa.

Disinilah banyak teman-teman dunia maya saya yang ujung-ujungnya macet, tidak meneruskan lagi blognya. Lalu berkeluh-kesah, blognya penuh sarang laba-laba.

5 Tips Menulis Kalimat Permulaan

Segala sesuatu kalau permulaan memang paling sulit. Biasanya takut salah. Permulaan naik sepeda, takut jatuh. Permulaan mengemudikan mobil, takut menabrak pagar. Permulaan mengajar, keluar keringat dingin. Memulai menulis kalimat permulaan atau kalimat pembuka untuk sebuah artikel, apalagi. Sulitnya bukan main.

Apa yang saya sampaikan berikut ini adalah menurut pengalaman menulis blog.

1 – Menentukan Topik

Misalnya suatu saat, pada puluhan mungkin ratusan orang kita sodori suatu topik, kemudian diminta menuliskan dua atau tiga kalimat. Hasilnya akan berbeda-beda, tergantung dari pengalaman setiap individu sebelumnya. Oleh sebab itu silakan memilih topik yang paling disukai. Silakan melihat gambar, menonton TV, jalan-jalan, berkebun, memasak, dan banyak lagi. Lalu pilih yang paling kena di hati.

Misalnya, topik: Hujan.

Untuk warga Jakarta, warga Bandung, atau Semarang, besar kemungkinan kalimat yang ditulis tentang hujan tidak sama.

Atau topik lainnya: Menu Ayam Goreng, Menantu Idaman…#eh…Topik bisa kejadian di sekitar kita saja.

2 – Membuat Mind Map

Buat empat atau lima kata yang berkaitan dengan topik yang dipilih tadi. Misalnya, topik Menantu Idaman tadi. Cabangnya apa saja yang berkaitan dengan permenantuan. Ganteng/cantik, tajir, pinter, shaleh, sehat? Lalu buat jaring-jaring yang saling mengait, cabang-cabangkan jaring-jaring tadi. Pola pemetaan pikiran atau mind map ini sering saya pakai baik untuk menulis artikel maupun menulis buku. Pakai warna-warna atau gambar supaya menarik.

Baca juga: Dari Mind Map Ke Daftar Isi

kalimat permulaan
Contoh Mind Map

3 – Membuat Poin-poin

Mind Map tadi kalau menulis buku bisa menjadi daftar isi. Kalau untuk menulis artikel bisa menjadi sub judul. Sering dibahas lho ini, tentang header itu. Kalau H1, itu judul. Maka subjudul itu H2, H3…

4 – Mengisi Poin-poin

Silakan mengisi poin-poin tadi dengan tulisan, sampai membentuk paragraf. Ada pendapat bahwa satu paragraph terdiri dari empat hingga lima kalimat saja. Sedangkan satu kalimat terdiri dari sekitar 10 hingga 15 kata. Ini tergantung masing-masing, ya. Ada kok penulis yang menuliskan dalam kalimat pendek, tiga hingga lima kata saja.

Tetapi jangan terlalu panjang juga.

Cara mencek kalimat terlalu panjang atau tidak adalah: Coba membaca kalimat tersebut keras-keras dalam satu tarikan nafas. Kalau tidak sanggup, berarti kepanjangan. Penggal menjadi dua kalimat.

Setiap poin-poin atau sub judul tadi mau diisi berapa paragraf? Menurut saya, bebas saja, tergantung sudah selesai atau belum pembahasannya. Bagi teman-teman yang menulis blog dengan template WordPress, ada penanda, paragrafnya kepanjangan atau tidak. Atau bisa saja dicek secara visual, mata jadi lelah melihat tulisan melulu, sisipkan gambar atau foto menarik. Quote-quote juga boleh.

5 – Menulis Kalimat Permulaan

Apakah Kalimat Permulaan merupakan langkah terakhir dari Tips Menulis ini?

Tidak juga.

Ini tips memudahkan mulai menulis Kalimat Permulaan atau Pembuka tadi. Banyak di antara kita biasanya malah macet sejak awal, akhirnya tidak diteruskan menulisnya. Padahal mulai menulis bisa dari mana saja. Daripada macet di paragraf awal, mulai dari sub judul pun tak apeu. Pokokรฉ nulis ajah dulu….

Saya sendiri, karena sudah biasa, ya menulis kalimat permulaan sejak awal. Nanti diedit lagi, disesuaikan dengan hasil akhir tulisan. Kalau macet (writing block), saya sering loncat dulu ke sub judul. Ya bolong-bolong gitu artikelnya. Engga apa-apa. Lanjut… Bahkan judul pun seringkali diedit juga, setelah seluruh tulisan selesai

Ada seorang teman di grup blog walking menyarankan menuliskan paragraph permulaan semenarik mungkin. Itu sebabnya bisa saja ditulis terakhir, setelah kita menemukan sari dari seluruh tulisan. Ibaratnya, nyawa tulisan baru terkumpul.

Setelah semua selesai, jangan lupa menulis paragraph penutup. Iya kali, ada permulaan, ya ada akhiran, dong. Kalau istilah teman saya, buat penekanan tertentu, atau Call to Action.

Oh ya, satu lagi, jangan sering menghapus atau mengedit tulisan. Tulis saja semuanya sampai seratus atau dua ratus kata. Rasakan nikmatnya menulis. Tak terasa sudah 1500 kata deh.

Nah, teman-teman, demikianlah kira-kira tips menulis dari saya.

Silakan bila ada tambahan dari teman-teman, ya.

Bandung, 10 Januari 2020

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

Tags

32 pemikiran pada “5 Tips Menulis Kalimat Permulaan Untuk Blog”

  1. Beberapa cara yang biasa saya gunakan untuk menulis kalimat pembuka dengan menggunakan kutipan (quote) dan pertanyaan.

    Kalau pakai kutipan, kaya2nya kita menulis karena terinspirasi oleh kutipan tersebut. Walaupun aslinya ya disambung-sambungin aja sih ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ

    Sedangkan kalimat tanya itu seolah-olah kita sedang akan menjawab sebuah pertanyaan besar, misteri yang tak terpecahkan…๐Ÿ˜

    Balas
    • Emang gak bisa dibantah, memulai untuk menulis tuh susah. Kalau aku sih biasanya buka pakai quote. Dan nanti dibantu mind mapping untuk penjabaran.

      Balas
  2. Biasanya saya kalau nulis itu baru bisa lancar kalau sudah menemukan kalimat permulaan yang tepat. Makanya saya kalau nulis biasa yang bikin lama di openingnya. Meski sudah ada ide tapi kalau belum dapat kalimat pembuka yang cocok bakal mikir lama.

    Balas
  3. Tips menarik dan sangat bermanfaat. Saya sering stuck kalo ngurusin tulisan pembuka ini. Bisa-bisa malah gak jadi nulis dan kudu pergi-pergi dulu nyati inspirasi.

    Balas
  4. Halo Mba Hani, saya kalau nulis di blog pribadi dulu memang di catet dulu poin poin apa saja yang akan saya bahas, tapi makin lama saya lebih sering menulis bebas dan simple, mulai dari awal tahun 2020 saya usahakan agar bisa menulis satu artikel perharinya.

    Balas
  5. Itu dia, kalimat pertama dalam artikel palinh sulit dibuat. Bahkan saya pernah sampai satu sampai dua jam untuk mencari yang pas. Sementara bagian lain sudah ditulis

    Balas
  6. Keren iiih ilustrasi mind mapnya Mba Haniiii. Emang dosen keceeee ini. Kekeke. Ini postingannya tak bintangin mba, karena perlu banget buat aku yg suka loading lama buat mikirin kalimat pembuka di blog. Soalnya kalo gak nemu yg oke, aku jadi malas nulis lanjutannya. Kakakaka

    Balas
  7. Kalo saya Mba Hani, kalimat awal biasanya ngalir saja seperti air mengalir. Tapi kadang malah sulit untuk mengakhiri alias buat kalimat akhirnya. Hehe, bisa lah ntar dibuat tipsnya ya Mba..

    Balas
  8. Itulah hal terpenting yang seharusnya para blogger perhatikan, penulisan di awal paragraf harus informatif dan memberi kesan menarik agar minat baca user tidak bosan.

    Hal tersebut jika tidak dilakukan dengan baik akan memperburuk rank blog kita di search engine Google.

    Balas
  9. tiap orang punya kebiasaan yg beda dalam menulis. kita harus kenali diri sendiri, kita tipe penulis eperti apa. saya sama mba, termasuk yg nulis aja dulu, edit belakangan.

    Balas
  10. Ternyata setelah baca tulisan mbak hani jadi timbul ide ide tentang menulis, aku sendiri orangnya sangat susah mendapatkan ide dan menuangkannya kedalam sebuah kalimat tulisan.

    next aku coba deh tips yang udah di jelaskan, semoga aku jadi ga susah nulis. dan tidak buntu dengan ide yang akan aku tuangkan ke dalam blog ku. ngeri juga kalo blog jadi banyak sarang laba labanya ๐Ÿ™‚

    Balas
  11. Berproses saja, kalau biasa menulis, akan mudah merangkai kalimat pertama. Kalau masih jarang menulis dan berharap tulisannya bagus ya berarti punya bakat. Tapi di dunia blogger, bakat menulis itu hanya sedikit prosentasenya.Jadi ya tulis saja yang mau ditulis.
    Kalau di kelas menulis, saran saya sih mudah, sering baca tulisan idolamu lalu tiru. Lama-lama akan punya gaya sendiri.

    Balas
  12. Ok..saya coba sederhanakan (buat saya sendiri) tentukan topik awal lanjutkan dengan mind mapping buat point2nya dan isi point2nya teruskan dengan tulisan kalimat awal pembukaan… (noted) trims ka Hani

    Balas
  13. iya, kadang satu langkah permulaan itu yang berat. Padahal kalau sudah satu langkah di dapat, akan mudah karena ngalir aja

    Balas
  14. Merangkai kata pertama saat ide sudah ada di benak, memang tidak mudah. Jadi perlu suasana tempat yang nyaman dan tulis semua yang ada dipikiran, kemudian baru diedit deh. Tipsnya benar Mbak Hani. Terima kasih.

    Balas
  15. awal2 ngeblog emang sering blank klo harus bikin kalimat pembuka, tapi makin sering ngeblog masih ada aja momnt blank haahaha.. makasih tipsnya yang kece badai, Mba

    Balas
  16. Emang salah satu kunci penting membuat artikel ya di paragraf pembuka ini. Kalo udah dapet kesana-kesananya bakal lebih gampang lagi.

    Balas
  17. Benar banget Mbak, saat menulis jangan sebentar-sebentar menyunting tulisannya. Selesaikan dulu semuanya, barulah masuk sesi penyuntingan setelah itu. Langkah ini biar gak terjerumus ke writing atau writer blog tadi

    Balas
  18. Menulis blog kalimat permulaan bagi pemula khususnya emang suka bingung.
    Padahal bisa melihat referensi blog lain, agar sebagai acuan kita bagaimana kalimat permulaan yang bagus ya mba

    Balas
  19. Memang bener mba, apalagi sebagai pemula.
    Suka bingung mau menulis kalimat apa di awal, yang berakhir dengan stop menulis.
    Padahal sebenarnya sih, sesekali nggak apa liat blog teman untuk sebagai acuan kita. Tapi jangan dicontek, hanya tuk referensi aja

    Balas
  20. membuat mind map ini, yang sampai dengan hari ini aku belum nyentuh, Padahal manfaatnya bikin clear smua hal dalam tulisan yang akan beranak pinak…

    Balas
  21. Dulu mnulis prmulaan sangat susah, keinget banget waktu masih nge blog di warnet ketika SMK. Sekarang mah lumayan lah.
    Tapi mind map itu penting. Kadang saya bikin mind map dulu kadang enggak, sesuai mood sih

    Balas
  22. Kalau saya yang sering ikut lomba, biasanya membuat kalimat konflik di awal paragraf. Tujuannya agar pembaca semakin penasaran dengan cerita selanjutnya. Tapi sulit juga bikin Kalimat kayak gini, butuh mikir keras. Kecuali kalau kita nulis berdasarkan fakta dan kejadian nyata

    Balas
  23. Ping-balik: Tulisan Minggu #2 - 1 Minggu 1 Cerita
  24. Ini tulisan dari expertnya banget.. luuuvv..

    Mind map itu yang jaraaang sekali bisa saya terapkan, wis biarin ngalir duku aja, nanti poinnya jadi sendiri. Ga layak ditiru. ๐Ÿ˜‚

    Balas
    • Banyak jalan kok, tergantung kebiasaan penulisnya. Ada yang nulis banyak-banyak dulu baru diedit lagi, ada yang mulai dari poin-poin dulu…

      Balas
  25. Salah satu cara yang saya pakai untuk menulis kalimat permulaan adalah googling dulu.
    Saya cari dulu halaman yang direkomendasikan Google tentang topik yang sama, lalu saya lihat apa yang perlu dikontroversialkan di halaman rekomendasi tersebut.
    Kalau bisa dikontroversialkan, jadikan itu sebagai kalimat pertama dalam tulisan saya, misalnya “Kebanyakan orang merasa bahwa X adalah melakukan Y dan Z, padahal tidak selalu demikian..”

    Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status