5 Hal yang Perlu Diperhatikan Bila Akan Merenovasi Rumah

hani

Rumah walaupun kecil, idealnya nyaman dan membuat betah, dan penghuninya merasa dalam istana dan serasa di surga. Tetapi dalam perjalanan waktu, rumah yang Anda huni bersama keluarga selama hampir 10 tahun ini ternyata perlu direnovasi. Anak-anak bertambang besar sehingga perlu menambah kamar tidur anak. Selain itu ada bagian rumah yang ingin dibongkar supaya terkesan luas, memperbaiki kamar mandi, dan sekaligus mempercantik fasad rumah mengikuti tren masa kini.
Wah, ternyata bingung ya. Mana dulu yang akan dieksekusi. Menambah kamar untuk anak, atau mengganti keramik kamar mandi?
Belum lagi, dana yang sudah ditabung ternyata terbatas, sehingga perhitungan harus sangat cermat.

Rumah adalah Surga dan Istanaku

Bila akan merenovasi rumah, berikut 5 hal yang perlu diperhatikan agar rumah serasa dalam istana:

1. Buat prioritas

Hal penting adalah membuat prioritas, mana yang darurat harus diperbaiki atau direnovasi. Merenovasi rumah bisa saja dilakukan secara bertahap, bila dananya terbatas. Misalnya tahun ini akan menambah kamar tidur anak, tahun depan mendesain ulang dan mengganti keramik kamar mandi, tahun depannya lagi mencat ulang rumah. Tentu saja merenovasi bertahap seperti ini kesannya tidak selesai-selesai, sehingga rumah berantakan terus.
Bisa dipilih, prioritas pekerjaan yang agak besar terlebih dahulu, misalnya menambah kamar anak, karena harus segera. Kemudian menyusul pekerjaan memperbaiki kamar mandi dan mengganti keramik. Bila harus membongkar, permasalahan terletak pada kegiatan membuang brankal hasil bongkaran. Solusinya bisa bekerja sama dengan penampung atau jasa pembuang brankal.

2. Gambar ulang denah rumah

Walaupun Anda tidak bisa menggambar, usahakan membuat denah sederhana rumah yang akan direnovasi. Bila akan menambah kamar, pertimbangkan sirkulasi dalam rumah, dan letak pintu serta jendela. Supaya seluruh rumah tetap ada ventilasi udara dan terang alam yang memadai. Jangan sampai, begitu kamar selesai, ternyata rumah menjadi gelap dan sumpek. Rumah gelap dan sumpek kemudian harus diberi lampu dan AC, secara jangka panjang justru akan memperberat biaya bulanan Anda.

Sketsa Ulang Denah

3. Cari tenaga ahli

Maksudnya tenaga ahli di sini, bisa berupa tukang dan laden, pemborong dengan beberapa tukang, atau kontraktor bila renovasinya cukup besar. Tentu saja pemilihan tenaga ahli tersebut akan mempengaruhi jumlah dana yang akan dikeluarkan. Tukang pun perhitungannya bisa harian, bisa juga diborongkan. Sudah sering kita dengar bahwa tukang harian, maka pekerjaan seolah tak selesai-selesai alias lelet. Iyalah, namanya juga dibayar harian. Sedangkan pekerjaan borongan, seringkali memang lebih cepat selesai. Tetapi perlu Anda awasi dengan baik, supaya tidak asal selesai.

4. Pilih material berkualitas

Bila Anda meniatkan merenovasi rumah, mau tidak mau, Anda harus punya waktu untuk memperhatikan hal detail. Salah satu yang cukup penting adalah membeli material.
Memilih dan membeli material cukup melelahkan, tetapi memberi kepuasan tersendiri bila mendapatkan material yang cocok. Penting diperhatikan bila memilih material, adalah fungsi, warna dan tekstur. Pilihlah material yang berkualitas, walaupun lebih mahal dibandingkan dengan merk lain. Material berkualitas biasanya lebih awet, sehingga tidak perlu sering diganti.
Dan jangan lupa, Anda harus punya tema rumah secara keseluruhan. Tema yang menyatu begini, memberi nilai lebih pada rumah Anda.
Tanyakan ke tukang atau koordinasikan dengan toko material, jumlah material yang akan dibeli. Bila Anda sudah langganan ke toko material tertentu, menukar kelebihan material asalkan belum digunakan, merupakan salah satu solusi.
Bisa juga berburu material bekas, misalnya pintu atau kusen kayu dari rumah-rumah lama. Kayu-kayu zaman dulu kualitasnya lebih baik daripada kayu sekarang. Kalau jeli memilih dan menawar harganya, tentu saja lebih murah daripada memesan pintu dan kusen baru.

5. Hitung cermat biaya

Ingat selalu bahwa merenovasi rumah bukanlah mengganti rumah. Oleh sebab itu selain fokus pada prioritas, tidak banyak membongkar merupakan salah satu cara berhemat. Bila dinding rumah masih bagus, dan tetap harus dibongkar karena ruangan akan diperluas. Pesanlah ke tukang agar bata-batanya dibongkar dengan hati-hati, supaya bisa dipakai untuk dinding kamar tidur anak.

Rule of thumb, atau hitung-hitungan sederhana ala ibu rumah tangga, saya memperoleh rumus kasar 3 bagian. Beberapa kali merenovasi rumah, saya menjumpai bahwa ternyata biaya tukang atau biaya borongan dikali 3, itulah biaya renovasi keseluruhan.
Misalnya ongkos tukang per hari di Bandung, 125ribu per hari, dan akan memperkerjakan 2 tukang, maka sehari 250ribu. Bila diperkirakan pekerjaan merenovasi kamar mandi diperlukan waktu 10 hari. Maka biaya tukang saja, 2 ½ juta rupiah. Ancer-ancer saya harus menyediakan dana 3 kali lipat, yaitu 7 ½ juta rupiah.
Ini baru merenovasi kamar mandi.
Belum yang lain-lain!
Biaya merenovasi rumah memang fleksibel, sehingga bisa merembet kemana-mana. Menambah kamar tidur anak saja, bukan hanya menggali pondasi, mendirikan dinding, memasang atap, dan menempatkan jendela-pintu. Sesudahnya ada keinginan memilih bentuk lampu yang sesuai, tirai dengan warna tertentu, dan model perabotan yang tidak murah pula.

Begitu pula, kala merenovasi kamar mandi, bukan hanya membongkar bak mandi lalu menggantinya dengan shower. Ternyata ada jaringan yang perlu diganti, misalnya ada keinginan showernya dilengkapi air panas-air dingin. Lalu merembet, akan memakai pemanas air berbahan bakar gas, listrik, atau energi surya? Pusing, kan?

Baru-baru ini seorang teman merenovasi rumah yang rencananya akan dijual. Anggaran semula 20 juta, ternyata membengkak menjadi 50 juta. Semula terlihat hanya bocor di beberapa tempat, sehingga rencananya hanya memperbaiki talang. Ternyata setelah dicek, air telah merusak hampir seluruh kuda-kuda, hingga harus mengganti dengan kuda-kuda baru.

Itu sebabnya segala sesuatu perlu dicatat dan diperhatikan dengan rinci jenis material dan pengeluaran biayanya. Dianjurkan Anda membuat sebuah tabel Excel sederhana per minggu, untuk mengetahui pengeluaran per akhir minggu. Kenapa? Karena tukang dan laden biasanya bayaran pekerjaannya per minggu. Seringkali, mereka bahkan minta kas bon terlebih dahulu.

Contoh Tabel Excel Sederhana

Nah, semoga tips diatas dapat membantu Anda sebelum memutuskan merenovasi rumah. Jangan sampai, saking ragu-ragunya ingin merenovasi, rumah malah semakin rusak dan kusam. Anak-anak semakin besar, sedangkan kamar tidur terpisah yang memang diperlukan belum juga dibangun. Jika Anda menjalankan tahap renovasi dengan runut, menyusun anggaran, dan eksekusi jitu, niscaya akan menambah nilai jual rumah dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya.

Sumber:

Rumah Hokie
Tips dan Trik Untuk Mempercantik Rumah Hunian Anda

Also Read

Bagikan:

hani

Halo, saya Tri Wahyu Handayani (Hani), tinggal di Bandung. Pemerhati arsitektur dan pelestarian bangunan, main piano, menjahit, dan jalan-jalan. Kontak ke bee.hani@gmail.com

11 pemikiran pada “5 Hal yang Perlu Diperhatikan Bila Akan Merenovasi Rumah”

  1. betul bu prioritas memang mesti jangan sampe anggaran buat prioritas malah kepake buat yang lain alhasil ga jadi2 renovnya hehhe

    Balas
  2. Kalau saya nggak panggil tenaga ahli, saya renovasi sendiri dengan ilmu tukang bangunan dadakan yang saya pelajari saat kerja dulu. Cat kamar saya berwarna biru dan membuat saya jadi cepat tidur nyenyak. Btw kunjungan baliknya ya ? trimakasih

    Balas

Tinggalkan komentar

DMCA.com Protection Status